3 Syarat Penting Saat Bersihkan Gigi
KOMPAS.com-Gigi yang putih dan bersih tentu lebih sehat dibandingkan gigi yang tertutup dengan plak. Kondisi ini menghindarkan gusi dari risiko peradangan (gingivitis). Gigi yang bersih dan sehat juga memudahkan pengunyahan makanan, yang menjadi asupan nutrisi utama bagi tubuh. Dengan kondisi ini maka tak ada alasan menomorduakan kebersihan gigi. Tentunya gigi tidak bisa asal dibersihkan. Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah penjelasan dari Ketua Ikatan Periodontologi Indonesia
(IPERI) Komisariat Jakarta, drg. Hari Sunarto Sp.Perio (K) :
1. Perhatikan sikat gigi “Sikat gigi harus kerap diganti, apalagi kalau bulunya sudah keluar susunan. Sebaiknya pilih yang berbulu lembut supaya tidak melukai lapisan luar gigi. Jangan lupa pilih pasta gigi sesuai kebutuhan,” kata drg. Hari Sunarto Sp.Perio (K). Hal lain yang patut diperhatikan adalah cara menyikat gigi. Hari menyarankan, menyikat gigi dengan lembut sebanyak 1-2 gigi dalam tiap gerakan. Gerakan menyikat gigi sebaiknya dari depan ke belakang dan memutar. Gerakan memutar menyediakan pijatan yang baik untuk kesehatan gusi.
2. Perhatikan asupan “Konsumsilah makanan berserat secukupnya setiap hari. Makanan berserat bisa membantu kebersihan gigi, sehingga mencegah inflamasi pada gusi,” kata Hari. Makanan berserat memiliki kemampuan self cleansing yang mampu membersihkan plak pada permukaan gigi. Plak yang tidak menumpuk akan mencegah terjadinya radang gusi , yang umumnya ditandai adanya pendarahan.
3. Rutin sikat dan kontrol gigi “Sikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu usai sarapan dan sebelum tidur malam. Selain itu jangan lupa kontrol rutin sedikitnya dua kali dalam satu tahun,” kata Hari. Hari menyarankan gigi segera dibersihkan usai makan. Hal ini memudahkan pembersihan plak yang sebetulnya merupakan lapisan tipis. Jarak antar sikat gigi sebaiknya tidak lebih dari 8 jam, untuk mencegah plak mengeras dan menumpuk. Plak yang sudah menumpuk akan menjadi karang yang lebih sulit dibersihkan. Untuk kontrol gigi, Hari menyarankan untuk rutin melakukan walau tidak ada keluhan. Kontrol rutin memungkinkan kondisi rongga mulut tetap bersih dan sehat. Kontrol rutin juga memungkinkan penanganan segera, bila ditemukan adanya perubahan kondisi pada rongga mulut. Terkait kebersihan gigi, Hari memperingatkan untuk tidak menggunakan tusuk gigi. Hal ini berlaku bagi pengguna kawat gigi maupun bukan. Tusuk gigi, kata Hari rawan menimbulkan trauma misalnya gusi berdarah. Untuk membersihkan makanan di sela gigi, Hari menyarankan penggunaan benang gigi (dental floss). “Bila kesulitan saat ini benang gigi bisa disangkutkan pada alat seperti garpu, sehingga memudahkan penggunaan. Dental floss bisa digunakan sesering mungkin untuk menjaga gigi tetap bersih,” kata Hari.
Sumber: Kompas.com
follow: @senggewsenggew
admin: D02, Hatsune Miku
KOMPAS.com-Gigi yang putih dan bersih tentu lebih sehat dibandingkan gigi yang tertutup dengan plak. Kondisi ini menghindarkan gusi dari risiko peradangan (gingivitis). Gigi yang bersih dan sehat juga memudahkan pengunyahan makanan, yang menjadi asupan nutrisi utama bagi tubuh. Dengan kondisi ini maka tak ada alasan menomorduakan kebersihan gigi. Tentunya gigi tidak bisa asal dibersihkan. Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah penjelasan dari Ketua Ikatan Periodontologi Indonesia
(IPERI) Komisariat Jakarta, drg. Hari Sunarto Sp.Perio (K) :
1. Perhatikan sikat gigi “Sikat gigi harus kerap diganti, apalagi kalau bulunya sudah keluar susunan. Sebaiknya pilih yang berbulu lembut supaya tidak melukai lapisan luar gigi. Jangan lupa pilih pasta gigi sesuai kebutuhan,” kata drg. Hari Sunarto Sp.Perio (K). Hal lain yang patut diperhatikan adalah cara menyikat gigi. Hari menyarankan, menyikat gigi dengan lembut sebanyak 1-2 gigi dalam tiap gerakan. Gerakan menyikat gigi sebaiknya dari depan ke belakang dan memutar. Gerakan memutar menyediakan pijatan yang baik untuk kesehatan gusi.
2. Perhatikan asupan “Konsumsilah makanan berserat secukupnya setiap hari. Makanan berserat bisa membantu kebersihan gigi, sehingga mencegah inflamasi pada gusi,” kata Hari. Makanan berserat memiliki kemampuan self cleansing yang mampu membersihkan plak pada permukaan gigi. Plak yang tidak menumpuk akan mencegah terjadinya radang gusi , yang umumnya ditandai adanya pendarahan.
3. Rutin sikat dan kontrol gigi “Sikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu usai sarapan dan sebelum tidur malam. Selain itu jangan lupa kontrol rutin sedikitnya dua kali dalam satu tahun,” kata Hari. Hari menyarankan gigi segera dibersihkan usai makan. Hal ini memudahkan pembersihan plak yang sebetulnya merupakan lapisan tipis. Jarak antar sikat gigi sebaiknya tidak lebih dari 8 jam, untuk mencegah plak mengeras dan menumpuk. Plak yang sudah menumpuk akan menjadi karang yang lebih sulit dibersihkan. Untuk kontrol gigi, Hari menyarankan untuk rutin melakukan walau tidak ada keluhan. Kontrol rutin memungkinkan kondisi rongga mulut tetap bersih dan sehat. Kontrol rutin juga memungkinkan penanganan segera, bila ditemukan adanya perubahan kondisi pada rongga mulut. Terkait kebersihan gigi, Hari memperingatkan untuk tidak menggunakan tusuk gigi. Hal ini berlaku bagi pengguna kawat gigi maupun bukan. Tusuk gigi, kata Hari rawan menimbulkan trauma misalnya gusi berdarah. Untuk membersihkan makanan di sela gigi, Hari menyarankan penggunaan benang gigi (dental floss). “Bila kesulitan saat ini benang gigi bisa disangkutkan pada alat seperti garpu, sehingga memudahkan penggunaan. Dental floss bisa digunakan sesering mungkin untuk menjaga gigi tetap bersih,” kata Hari.
Sumber: Kompas.com
follow: @senggewsenggew
admin: D02, Hatsune Miku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar