Usia bukan penghalang untuk bisa berkarya. Kita tahu itu. Ada banyak cerita tentang anak-anak berbakat dalam berbagai bidang di dunia dan juga di Indonesia. Demikian juga dalam hal sains. Usia bukan penghalang untuk bisa menjadi seorang penemu! Apalagi di astronomi.
Astronomi ini ilmu yang unik. Ada astronom profesional yang memang latar belakang keilmuan dan pekerjaannya di astronomi. Tapi ada juga astronom amatir yang hobinya astronomi. Astronom amatir tidak sekedar mengamati atau memotret. Banyak di antara mereka yang juga melakukan riset dengan data yang mereka ambil sendiri ataupun data yang tersedia di situs sains warga.
Penemu Supernova Termuda
Nathan Gray, penemu supernova termuda dari Kanada | Universe Today
Cerita kali ini datang dari seorang anak berusia 10 tahun dari Kanada. Namanya Nathan Gray. Ia berhasil menemukan kandidat supernova di galaksi PGC 61330, yang berada di rasi Draco si Naga. Nathan, menemukan supernova yang usianya 600 juta tahun saat memindai aka menyortir citra astronomi yang diambil oleh Dave Lane, presiden Royal Astronomy Society Canada (RSAC) terdahulu yang juga mengelola Abby Ridge Observatory di Nova Scotia.
Penemuan Nathan tidak hanya penting bagi astronom tapi sekaligus juga menempatkan dirinya sebagai penemu supernova termuda “mengalahkan sang kakak”, Kathryn Aurora Gray yang di tahun 2010 menjadi penemu supernova termuda di usia 10 tahun 44 hari. Nathan saat ini lebih muda 33 hari dibanding sang kakak saat menemukan supernovanya. Kathryn dikenal dunia internasional saat menemukan supernova di galaksi UGC 3378. Penemuan ini berhasil membawanya bertemu dengan astronot seperti Neil Armstrong, Bill Anders (Apollo 8), Victor Gorbakto, dan Jim Lovell (Apollo 8 & 13). Kedua bersaudara Kathryn dan Nathan Gray merupakan anak pasangan Paul dan Susan Gray. Paul Gray merupakan seorang astronom amatir dari Kanada yang juga anggota RSAC.
Kathryn Gray, kakak dari Nathan Gray yang menemukan Supernova di usia 10 tahun pada tahun 2010 | Universe Today
Sebelum Kathryn, pemegang rekor termuda adalah Caroline Moore yang menemukan supernova 2008ha di galaksi UGC 12682 di rasi Pegasus, saat berusia 14 tahun. Hadiah dari penemuannya itu, ia memperoleh kesempatan bertemu Presiden Barack Obama dan Ibu Negara Michele Obama di Gedung Putih saat Presiden Obama mengadakan Star Party tanggal 7 Oktober 2009 di kediamannya tersebut dalam rangka International Year of Astronomy 2009.
Caroline Moore saat Star Party di South Lawn, Gedung Putih bersama Presiden Barack Obama | NRAO (Kredit foto resmi Gedung Putih : Chuck Kennedy)
Supernova yang Sudah Tua
Supernova yang ditemukan Nathan sudah dipublikasikan di situs International Astronomical Union dan dikonfirmasi keberadaannya oleh para pengamat di Amerika Serikat dan Italia dengan nama PSN J18032459+7013306. Tapi untuk mendapatkan nama resmi, supernova tersebut masih harus dikonfirmasi keberadaannya oleh teleskop besar. Pengamatan untuk mengkonfirmasi keberadaan PSN J18032459+7013306 sudah mulai dilakukan. Salah satu citra yang sudah dirilis berasal dari Observatorium Ansyllum, Ager, Spanyol yang melakukan pengamatan pada PGC 61330.
PGC 61330 yang diamati dan dideteksi oleh Xavier Bros dari Observatorium Anysllum | Xavier Bros, ANYSLLUM OBSERVATORY
Supernova merupakan ledakan dahsyat yang terjadi di akhir evolusi bintang bermassa besar yang menandai kematian bintang. Ledakan yang sangat kuat sehingga bisa diamati dari galaksi yang jauh. Supernova yang ditemukan Nathan diketahui berada 600 juta tahun cahaya jauhnya.
Bagi para astronom, supernova merupakan salah satu kejadian penting. Bukan saja untuk mengetahui akhir hidup sebuah bintang melainkan ledakan yang terjadi sekaligus membentuk elemen kimia yang akan membentuk Bumi dan planet lainnya. Supernova juga menjadi indikasi penting dalam penentuan ukuran dan usia alam semesta.
Menurut David Lane, astronom dari Departemen Astronomi dan Fisika, Universitas Saint Marry dan direktur Burke-Gaffney and Abbey Ridge astronomical observatories, obyek yang ditemukan Nathan tidak menunjukan indikasi gerak, jarak yang besar dari bidang galaksi (berbeda dari nova), sehingga bisa dipastikan obyek tersebut adalah supernova.
Ledakan dahsyat di alam semesta ini bukanlah kejadian yang bisa sering ditemukan. Supernova terakhir yang terjadi di Bima Sakti diketahui terjadi ratusan tahun lalu, sebelum teleskop ditemukan. Supernova baru bisa ditemukan dengan mudah karena ia akan muncul sebagai noktah terang yang sebelumnya tidak ada di galaksi tempatnya berada. Tapi untuk bisa mengetahui ada obyek baru tentunya survei rutin dan pengecekan rutin pada galaksi-galaksi harus terus dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar